Berita

Publikasi - Berita

siaran-pers-mendikdasmen-dorong-peningkatan-kualitas-guru-dan-transformasi-ilmu

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Mendikdasmen Dorong Peningkatan Kualitas Guru dan Transformasi Ilmu

Batam, 17 November 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 1 Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Jumat (15/1). Dalam kunjungan ini, Menteri Abdul Mu’ti didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina; Pejabat sementara (Pjs.) Wali Kota Batam, Andi Agung; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani; serta perwakilan dari UPT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan dinas pendidikan daerah.  Dalam kunjungan tersebut, Menteri Abdul Mu’ti berdialog dengan 300 kepala sekolah dan guru, menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru dan pembelajaran.  Sebagaimana tema Hari Guru Nasional 2024, “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” Mendikdasmen menegaskan pentingnya peran guru dalam transformasi pendidikan. “Guru yang hebat harus memiliki kompetensi yang kuat, termasuk kemampuan leadership. Kompetensi leadership ini sangat penting karena guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga mentransformasikannya agar dapat dikembangkan oleh murid dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.  Mendikdasmen juga menekankan pentingnya adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi dan karakter siswa. Guru diharapkan mampu memahami psikologi dan karakter anak agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. “Oleh karena itu guru tidak hanya sekedar menguasai materi, tetapi juga berbagai pendekatan pembelajaran yang sangat dinamis,” tambahnya.  Lebih lanjut, ia juga menjelaskan terkait pemenuhan jam pelajaran guru yang meliputi kegiatan tatap muka, bimbingan konseling, pelatihan dan peningkatan kualitas guru, serta keaktifan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.“Kami akan mengatur kebijakan yang diharapkan dapat mendorong guru bekerja dengan gembira dan mencintai pekerjaannya,” ungkap Mendikdasmen.Peningkatan Relevansi Pendidikan SMK dengan Dunia IndustriSelain berdialog dengan para guru, Menteri Abdul Mu’ti juga berinteraksi langsung dengan siswa SMK Negeri 1 Batam. Ia mengunjungi kelas mekatronika dan teaching factory untuk melihat berbagai karya inovatif yang dihasilkan oleh siswa. “Saya melihat SMK Negeri 1 Batam yang memiliki jaringan bagus dengan dunia usaha. Saya melihat bagaimana pentingnya kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai bagian dari usaha kita untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK,” ujar Mendikdasmen.Mendikdasmen juga menambahkan, “Saya juga berpesan agar anak-anak SMK setelah lulus nanti tidak hanya memiliki ijazah, namun juga sertifikasi beberapa keahlian yang memungkinkan mereka untuk masuk dunia kerja.”Guru Teknik Permesinan, Nisfidayeni, mengungkapkan harapannya agar kurikulum dapat sesuai dengan perkembangan zaman, agar terus berimbang dan tidak tertinggal dengan dunia industry. “Saya harap adanya evaluasi dan penyempurnaan kurikulum. Terutama bagi saya sebagai guru teknik, sarana dan prasarana yang ada belum memadai dan sesuai dengan rasio. Contoh saat ini ada satu mesin yang digunakan untuk 8 anak.”Kondisi ini, menurut Nisfidayeni, cukup menghambat pembelajaran, karena terkadang ada siswa yang tidak dapat melakukan praktik menggunakan mesin di jam sekolah. “Akhirnya dengan komitmen kami, kami tetap melayani anak-anak untuk praktik menggunakan mesin di hari Sabtu dan Minggu, karena mereka harus menyelesaikan target pekerjaan.”Ketua Jurusan Teknik Permesinan, Armansyah, menyampaikan tentang kelas industri yang diterapkan di SMK Negeri 1 Batam. “Kita punya kelas industri di beberapa jurusan, yang kurikulumnya berbasis industri, sehingga materi dan teknis pembelajarannya menyesuaikan dengan kebutuhan di industri. Anak dari kelas industri ini pun ketika tamat, berpotensi untuk dikontrak oleh industri yang menjalin kerja sama,” katanya.Sebagai informasi, SMK Negeri 1 Batam memiliki 2.843 peserta didik, 125 guru, dan 48 tenaga kependidikan. Sekolah ini termasuk dalam program SMK Pusat Keunggulan sejak tahun 2021, dengan enam konsentrasi keahlian yaitu 1) Teknik Elektronika Industri; 2) Teknik Mekatronika; 3) Teknik Otomasi Industri; 4) Teknik Permesinan; 5) Teknik Pengelasan; dan 6) Teknik Komputer dan Jaringan. Selain itu, SMK Negeri 1 Batam juga merupakan salah satu dari 4 sekolah di Kota Batam yang memiliki teaching factory.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan Dasar dan MenengahLaman: Kemdikbud.go.idTwitter: Twitter.com/kemdikbud_RIInstagram: Instagram.com/kemdikbud.riFacebook: facebook.com/kemdikbud.riYouTube: KEMENDIKBUD RIPertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

siaran-pers-kemendikdasmen-mendikdasmen-tekankan-pentingnya-pembelajaran-matematika-sebagai-interkoneksi-ilmu-pengetahuan

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Kemendikdasmen Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Pembelajaran Matematika Sebagai Interkoneksi Ilmu Pengetahuan

Yogyakarta, 13 November 2024 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, secara resmi menutup Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2024 dengan tajuk "Transformasi Kompetensi Guru Matematika di Era Disrupsi Teknologi". Penutupan seminar ini berlangsung di secara luring di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi D.I Yogyakarta dan disiarkan langsung melalui Youtube BBGP DIY."Kita harus menghapus stigma matematika sebagai pembelajaran yang sulit dan menakutkan bagi murid. Oleh karena itu, guru matematika harus menjadi guru yang dirindukan para muridnya dengan membuat metode pembelajaran matematika yang menggembirakan," ujar Mendikdasmen, Abdul Mu'ti saatmenutup seminar, Rabu (13/11)Kepada seluruh peserta seminar, Menteri Mu'ti mengungkapkan bahwa matematika merupakan mata pelajaran penting dan menjadi interkoneksi terhadap ilmu pengetahuan lainnya. Menurutnya, matematika menjadi pemantik peserta didik untuk berlatih logika yang benar dan melahirkan pola berfikir yang baik."Kita harus mengenalkan matematika kepada peserta didik dengan menjelaskan arti penting matematika. Dengan begitu mereka dapat menyadari makna mendalam dari matematika dan dampaknya untuk masa depan," paparnya.Lebih lanjut, Menteri Mu'ti menyoroti kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebut bahwa matematika harus mulai dikenalkan kepada murid sejak masa Taman Kanak-kanak (TK). "Mengajarkan matematika bukan berarti hanya belajar menghitung, namun juga melatih motorik untuk mencapai logika yang bagus,” tutur Menteri Mu’ti.Mengakhiri sambutannya, Menteri Mu'ti memberi motivasi dan pesan semangat kepada seluruh peserta untuk membangkitkan semangat dan optimisme murid untuk belajar matematika. "Kita harus mengubah pemikiran dan persepsi murid tentang matematika. Sejatinya semua ilmu penting dan berinterelasi dengan ilmu lainnya. Mari menyampaikan ilmu tersebut dengan suasana yang menyenangkan sehingga pada murid menemukan makna ilmu tersebut untuk kehidupan mereka," tutup Menteri Mu'ti.Dalam acara ini dihadiri oleh 600 guru matematika di Provinsi D.I Yogyakarta. Acara ini juga turut dihadiri Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan Dasar dan MenengahLaman: kemdikbud.go.idTwitter:twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram:instagram.com/kemdikbud.riFacebook:facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RIPertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

siaran-pers-kemendikdasmen-mendikdasmen-ajak-para-guru-wujudkan-pendidikan-bermutu-untuk-semua

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Kemendikdasmen Mendikdasmen Ajak Para Guru Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Yogyakarta, 13 November 2024 – Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengunjungi SMA Negeri 2 Wates, Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu'ti berdialog dengan sejumlah tenaga pengajar dalam acara Sambung Rasa Guru."Saya merasa bahagia dapat bertemu dengan para ujung tombak pendidikan Indonesia. Melalui forum ini saya mengajak kepada semua guru untuk bersama sama mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua," ujar Mendikdasmen, Abdul Mu'ti, di Yogyakarta, Rabu (13/11).Menteri Mu'ti menambahkan, dalam mewujudkan hal tersebut Kemendikdasmen akan berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah dan meningkatkan kualitas kualifikasi guru. Terkait kualifikasi guru, Menteri Mu'ti menginginkan para guru memiliki standar pendidikan D4 dan S-1. "Upaya pemenuhan kualifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, di mana ke depannya guru tidak hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, namun juga sebagai mentor dan konselor pembangun karakter bangsa peserta didik," ungkapnya.Lebih lanjut, Menteri Mu'ti menyoroti tentang berbagai permasalahan di sekolah. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran di sekolah harus menggembirakan untuk para guru dan peserta didik. "Pendidikan yang gembira akan membuat para pelaku pendidikan akan menikmati proses pembelajaran. Dari proses yang gembira itu akan membuat pendidikan kita akan bermutu bagi semua warga satuan pendidikan," pungkas Menteri Mu'ti.Dalam pelaksanaan Sambung Rasa Guru, para peserta turut menyampaikan aspirasi untuk pemajuan pendidikan Indonesia. Henri Saputro, Guru SMP Negeri 2 Kalibawang, Kulon Progo, menyoroti tentang kesejahteraan guru. Menurutnya, kesejahteraan guru menjadi hal penting guna mewujudkan pendidikanyang gembira dan pendidikan bermutu untuk semua."Selain aspek kesejahteraan, melalui forum ini kami meminta kepada Mendikdasmen untuk membuat regulasi atau perlindungan hukum bagi para guru. Jika regulasi itu terwujud akan menjadi hal yang baik dan menjadi bagian penting dari proses peningkatan kualitas pendidikan," papar Henri. Selanjutnya, Titi Nurhayati, Kepala SLB Negeri 1 Kulon Progo, turut menyampaikan aspirasinya tentang persoalan di sekolah. Ia memaparkan bahwa SLB harus mendapat perhatian khusus dari aspek sarana prasarana, pengajar, dan tenaga kependidikan."Dengan semangat pendidikan bermutu untuk semua, SLB juga harus menjadi bagian penting dan mendapatkan perhatian khusus dalam proses pembelajaran. Alokasi dana harus ditingkatkan untuk keberlangsungan SLB mengarungi proses pembelajaran untuk peserta didik," tutur Titi. Selain itu, salah satu guru di Kelompok Bermain Kulon Progo, Wulan, menyampaikan aspirasinya tentang pengakuan Kelompok Bermain yang masih menjadi pendidikan non formal. Menurutnya, selain pengakuan menjadi lembaga pendidikan formal, alokasi dana desa juga harus ditujukan salah satunyakepada Kelompok Bermain."Saat ini kami memiliki 17 guru yang memiliki pendidikan S-1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kami menginginkan bahwa Kelompok Bermain harus mendapatkan pengakuan sebagai lembaga pendidikan formal. Sehingga para pengajar juga mendapatkan hak yang sama dengan pengajar pendidikan formal guna meningkatkan kualitas pendidikan," tutup Wulan.Dalam acara ini dihadiri oleh 150 guru di wilayah Kulon Progo dan juga turut dihadiri oleh Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat dan Fajar Riza UI Haq; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani; Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril; Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Arif Prastowo; Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP Yogyakarta), dan Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan Dasar dan MenengahLaman: kemdikbud.go.idTwitter:twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram:instagram.com/kemdikbud.riFacebook:facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RIPertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

merah-menyala-bgp-provinsi-kalimantan-tengah-tutup-rangkaian-jambore-gtk-hebat-provinsi-kalimantan-tengah-tahun-2024

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Merah Menyala, BGP Provinsi Kalimantan Tengah Tutup Rangkaian Jambore GTK Hebat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024

10 November 2024, Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah resmi menutup rangkaian kegiatan Jambore GTK Hebat Provinsi Kalimantan Tengah dengan mengumumkan nama-nama pemenang dari setiap kategori penghargaan sebanyak 64 pemenang. Dimulai dari seleksi administrasi pada tanggal 13 - 19 Oktober 2024, dilanjutkan seleksi substansi pada tanggal 23 - 26 Oktober 2024, lalu wawancara verifikasi dan validasi pada tanggal 29 Oktober - 1 November 2024 dan diakhiri dengan Gelar Wicara pada tanggal 7- 9 November. Adapun setiap pemenang diberikan penghargaan berupa uang tunai. Untuk terbaik 1 senilai Rp.7.000.000, terbaik 2 senilai Rp.5.000.000 dan terbaik 3 senilai Rp.3.000.000. Khusus untuk terbaik 1 akan mewakili provinsi Kalimantan Tengah di tingkat nasional di acara puncak Perayaan Hari Guru Nasional yang akan dilaksanakan di Jakarta.Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk berinovasi dan memberikan dedikasinya di dunia pendidikan. Selain itu diharapkan dapat menciptakan budaya belajar, berkolaborasi dan berbagi antar sesama pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di wilayah provinsi Kalimantan Tengah. Begitu pula yang disampaikan oleh salah satu peserta yang hadir, Eka Yulian Pramono, Guru dari SMKN 1 Pangkalan Banteng Kab. Kotawaringin Barat, dalam testimoninya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat memotivasi guru-guru dan tenaga kependidikan untuk berkarya lebih banyak lagi dan harapannya kegiatan ini bisa dilaksanakan bukan hanya 1 tahun sekali, tapi setiap semester, ucapnya.Selamat kepada para pemenang. Semoga bisa menginspirasi dan memotivasi guru dan tenaga kependidikan dimanapun berada untuk terus berkarya bagi negeri tercinta. Guru Hebat, Indonesia Kuat.

siaran-pers-kemdikbudristek-kemendikbudristek-gencar-berkoordinasi-guna-optimalisasikan-seleksi-asn-pppk-guru-tahun-2024

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Kemdikbudristek Kemendikbudristek Gencar Berkoordinasi Guna Optimalisasikan Seleksi ASN PPPK Guru Tahun 2024

Jakarta, 26 September 2024 - Sebagai tindak lanjut dari KepmenPAN-RB Nomor 348 Tahun 2024 tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru di Instansi Daerah Tahun Anggaran 2024, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Sosialisasi Mekanisme Pelaksanaan Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2024 secara berkelanjutan di dua region, yakni Region 1 di Jakarta pada 9-11 September 2024 dan Region2 di Makassar pada 17-19 September 2024. Acara ini diselenggarakan bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB RI) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Langkah tersebut menjadi sangat penting dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan Seleksi ASN PPPK untuk Jabatan Fungsional Guru tahun 2024. Selain itu, rapat koordinasi ini untuk menguatkan kerjasama antara lembaga daerah penyelenggaraan seleksi dan dalam mendampingi guru-guru yang akan mengikuti seleksi ASN PPPK 2024.Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan seleksi ASN PPPK Guru 2024, kolaborasi antarlembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah sangat penting untuk ditekankan. Karenanya, koordinasi antara Ditjen GTK Kemendikbudristek RI, KemenPAN-RB, BKN dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan BKD/BKPSDM Provinsi/Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Diharapkan, dinas pendidikan dan BKD/BKPSDM/BKPP melakukan koordinasi lanjutan dalam penyelenggaraan Seleksi ASN PPPK JF Guru di daerahnya masing-masing.“Ditjen GTK terus aktif mendukung terselenggaranya seleksi ASN PPPK Guru 2024, di antaranya dengan memberikan rekomendasi formasi sesuai kebutuhan guru di Indonesia pada KemenPAN-RB. Hal ini juga merupakan komitmen kami untuk mendukung terwujudnya guru Indonesia yang sejahtera. Rekrutmen ASN PPPK guru adalah kebijakan yang berpihak pada guru non-ASN PPPK. Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yang juga meliputi beberapa hal lain, seperti Penilaian Kinerja, Penggajian dan Tunjangan, Pengembangan Kompetensi, dan Penghargaan,” ujar Nunuk Suryani, di Jakarta, Kamis (26/9).Bahkan sebelum program ASN PPPK diinisiasi, pada tahun 2021 tercatat jumlah guru non ASN PPPK di Indonesia mencapai angka 1,3 juta orang. Padahal, guru dengan status ASN di tahun itu berjumlah di sekitar angka yang sama. Hal ini dikarenakan oleh adanya moratorium rekrutmen ASN di tahun 2015 hingga 2018, sehingga tidak ada seleksi atau penerimaan pegawai ASN di semua lembaga/kementerian. Walaupun,dalam hal ini, perekrutan guru tetap dilakukan dalam jumlah yang sangat sedikit (tidak lebih dari 10.000formasi).Sebagai catatan, sejak tahun 2021 hingga 2023, terdapat 774.999 guru yang sudah diangkat menjadi guru ASN PPPK. Angka tersebut adalah sebuah capaian besar bagi Kemendikbudristek dan Ditjen GTK karena dalam periode tiga tahun, jumlah ASN guru meningkat sebanyak 61%. “Kami masih memiliki komitmen yang sama terkait peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Ini yang betul-betul dijaga oleh Ditjen GTK, jangan ada pemutusan atau menonaktifkan guru non-ASN PPPK. Karena kita masih membutuhkan mereka dan harus menghargai kerja mereka,” tegas Nunuk Suryani. Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK), Temu Ismail, menyampaikan pentingnya rapat koordinasi ini untuk menguatkan kerja sama antara lembaga daerah penyelenggaraan seleksi dan dalam mendampingi guru-guru yang akan mengikuti seleksi ASN PPPK 2024.“Ditjen GTK terus aktif mendukung terselenggaranya seleksi ASN PPPK Guru 2024, di antaranya dengan memberikan rekomendasi formasi sesuai kebutuhan guru di Indonesia pada KemenPAN-RB. Hal ini juga merupakan komitmen kami untuk mendukung terwujudnya guru Indonesia yang sejahtera,” ujar Temu Ismail, seperti disampaikan pada pembukaan Rakor Regional 2 di Makassar beberapa waktu lalu.Temu Ismail juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah. Karenanya, penting untuk menguatkan koordinasi antara Ditjen GTK Kemendikbudristek RI, KemenPAN- RB, BKN dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan BKD/BKPSDM Provinsi/Kabupaten/Kotadi seluruh Indonesia.“Setelah rapat koordinasi ini, diharapkan dinas pendidikan dan BKD/BKPSDM/BKPP melakukan koordinasi lanjutan dalam penyelenggaraan Seleksi ASN PPPK JF Guru di daerahnya masing-masing. Mari kita bekerjasama, memastikan bapak/ibu guru di daerah masing-masing mendapatkan haknya sesuai kebijakan yang berlaku,” lanjut Temu Ismail.Dalam Rapat Koordinasi Sosialisasi Mekanisme Pelaksanaan Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2024, beberapa paparan penting disampaikan oleh tiap kementerian dan lembaga untuk menguatkan kesiapan lembaga daerah sebagai panitia seleksi daerah PPPK 2024. Materi yang disampaikan antara lain Sosialisasi Peraturan tentang Mekanisme Seleksi PPPK JF Guru di Instansi Daerah TA. 2024 oleh Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur, KemenPAN-RB; Penjelasan Teknis Seleksi PPPK JF Guru Tahun 2024 oleh Tim Data Sekretariat Direktorat Jenderal GTK, Kemendikbud; dan Sistem Pendaftaran Seleksi ASN Tahun 2024 oleh Direktorat Pengelolaan Data dan Penyajian Informasi Kepegawaian (PDPIK) BKN dan Direktorat Pembangunan danPengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (PPSI ASN) BKN.Adapun sasaran peserta rapat koordinasi ini terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kepala BKD/BKPSDM/BKPP Provinsi/ Kabupaten/Kota dari Regional 1 (Sumatra dan Jawa) dan dari Regional 2 (Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Maluku, dan Papua). Para pemangku kebijakan yang diundang tersebut diharapkan dapat berkolaborasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Seleksi ASN PPPK Guru 2024.blob:https://bgpkalteng.kemdikbud.go.id/96056ad0-9395-4460-a1da-e8131dc7c839 blob:https://bgpkalteng.kemdikbud.go.id/96056ad0-9395-4460-a1da-e8131dc7c839blob:https://bgpkalteng.kemdikbud.go.id/96056ad0-9395-4460-a1da-e8131dc7c839Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

dorong-budaya-berbagi-antar-ptk-bgp-kalteng-selenggarakan-kegiatan-penguatan-narasumber-berbagi-praktik-baik

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Dorong Budaya Berbagi antar PTK, BGP Kalteng Selenggarakan Kegiatan Penguatan Narasumber Berbagi Praktik Baik

Dalam rangka mendorong upaya percepatan implementasi Kurikulum Merdeka, BGP Kalteng menyelenggarakan kegiatan Penguatan NS BPB Prov Kalteng Tahun 2024 di Hotel Aurila Palangka Raya. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 23 s.d. 25 Juli ini, mengundang 50 orang guru yang aktif membagikan bukti karyanya di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Dibuka secara resmi oleh Kepala Balai, kegiatan ini diharapkan bisa mendorong budaya berbagi praktik baik antar sesama pendidik dan tenaga kependidikan.Kegiatan berjalan dengan lancar dengan materi Semangat Belajar, Berbagi dan Berkolaborasi antar PTK yang disampaikan oleh M. Zainudinoor, PTP Ahli Muda BGP Kalteng, lalu dilanjutkan dengan penulisan naskah praktik baik dan video praktik baik yang menginspirasi yang di sampaikan oleh Fitria Yunita, Guru SMPN 1 Muara Teweh dan Made Pujangga, Pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng.  Setelah selesai kegiatan, peserta yang hadir diminta untuk membuat rencana tindak lanjut terkait aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan setelah mendapatkan materi-materi yang disampaikan oleh pengajar.

siaran-pers-kemendikbudristek-pertahankan-opini-wtp-sebanyak-11-kali-secara-berturut-turut

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Kemendikbudristek Pertahankan Opini WTP, Sebanyak 11 kali Secara Berturut-turut

Siaran PersKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiNomor: 246/sipers/A6/VI/2024Kemendikbudristek Pertahankan Opini WTP, Sebanyak 11 kali Secara Berturut-turutJakarta, 14 Juni 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali meraih Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)  selama 11 kali berturut-turut sejak tahun 2013. Raihan WTP ini merupakan penilaian BPK RI terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kemendikbudristek Tahun 2023.Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa terselenggaranya acara Penyerahan LHP atas Laporan Keuangan Kemendikbudristek Tahun 2023 secara rutin merupakan wujud nyata komitmen Kemendikbudristek dalam melaksanakan amanat konstitusi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara.“Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan APBN Tahun 2023, Kemendikbudristek telah menyusun Laporan Keuangan Tahun 2023 yang telah diaudit oleh BPK RI. Berkat masukan-masukan perbaikan dari BPK RI, Laporan Keuangan Kemendikbudristek Tahun 2023 mendapatkan opini WTP untuk yang kesebelas kalinya,” ucap Mendikbudristek dalam sambutannya, di Graha Utama Gedung A Lantai 3 Kemendikbudristek, Jakarta, pada Jumat (14/6).Nadiem menambahkan, bahwa opini WTP tersebut memberikan semangat bagi seluruh jajaran Kemendikbudristek untuk selalu meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara.Lebih lanjut, Menteri Nadiem menyampaikan bahwa akuntabilitas kepada publik terus menjadi prioritas Kemendikbudristek, khususnya dalam implementasi Merdeka Belajar yang bertujuan untuk mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan Indonesia. “Dua puluh enam program Merdeka Belajar yang telah kami luncurkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang bermakna, salah satunya berkat didukung oleh tata kelola yang baik dan akuntabel,” tutur Nadiem.Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kemendikbudristek Tahun 2023, ujar Mendikbudristek, BPK RI memberikan sejumlah masukan terkait sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. “Saya meminta kepada seluruh jajaran di lingkungan Kemendikbudristek agar segera menindaklanjuti LHP yang telah diterima sesuai dengan rekomendasi BPK RI. Adapun catatan dan masukan yang telah diberikan BPK RI sudah sepatutnya dijadikan bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola keuangan dan Barang Milik Negara. Komitmen tersebut akan semakin mendukung upaya kami untuk terus mengakselerasi peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kebudayaan,” kata Nadiem.Dalam kesempatan yang sama, Anggota VI BPK RI, Pius Lustrilanang, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya, kepada Mendikbudristek dan seluruh jajaran Kemendikbudristek, yang telah berupaya secara optimal, mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan negara, secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.“Semoga acara Penyerahan LHP atas Laporan Keuangan Kemendikbudristek Tahun 2023, menjadi wujud nyata, dari komitmen kita semua, dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan,” kata Pius.Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melaksanakan pemeriksaan keuangan, selama Semester I Tahun 2024. Pemeriksaan keuangan ini, dilakukan oleh BPK RI, dalam rangka memberikan pernyataan opini, tentang tingkat kewajaran informasi, yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiLaman: kemdikbud.go.idTwitter: twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram: instagram.com/kemdikbud.riFacebook: facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RIPertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id#MerdekaBelajar

siaran-pers-komisi-x-dpr-ri-dukung-usulan-tambahan-anggaran-tahun-2025-bagi-kemendikbudristek

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers Komisi X DPR RI Dukung Usulan Tambahan Anggaran Tahun 2025 bagi Kemendikbudristek

Siaran PersKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiNomor: 245/sipers/A6/VI/2024Komisi X DPR RI Dukung Usulan Tambahan Anggaran Tahun 2025 bagi KemendikbudristekJakarta, 14 Juni 2024 – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim beserta jajarannya mengusulkan anggaran tambahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas pagu indikatif tahun anggaran 2025 dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Kamis (13/6). Sebelumnya, Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menetapkan Pagu Indikatif Kemendikbudristek sebesar Rp 83,19 triliun. Sebagaimana tertuang dalam Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI) Nomor S-346/MK.02/2024 dan B-201/D.8/PP.04.03/04/2024 tanggal 5 April 2024. “Seperti yang kita ketahui, alokasi tersebut masih belum dapat mengakomodasi semua kebutuhan atau keinginan kita untuk melanjutkan dan memperbesar beberapa program,” ucap Nadiem.Mendikbudristek menyebut, selama periode 2019 hingga saat ini berbagai capaian pembangunan di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi berhasil diraih. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya partisipasi pendidikan dan berkurangnya kesenjangan, meningkatnya mutu yang dilihat dari peningkatan kompetensi literasi dan numerasi berdasarkan hasil asesmen pendidikan, serta kemahiran berbahasa Indonesia serta indeks pembangunan kebudayaan yang terus membaik.“Dengan Pagu Anggaran sebesar Rp83,187 triliun yang jauh lebih rendah dari tahun 2024, masih banyak yang belum bisa dibiayai. Angka  tersebut lebih rendah Rp15,8 triliun dibandingkan dengan Pagu alokasi tahun 2023, kami mengusulkan tambahan sebesar Rp25 triliun untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan memastikan program prioritas tetap bisa dilanjutkan dan di akselerasi,” terang Sekretaris Jenderal, Suharti.Anggota Komisi X dari Fraksi PDIP, Putra Nababan, menyetujui pagu indikatif serta usulan anggaran tambahan yang disampaikan Kemendikbudristek. “Fraksi PDI Perjuangan menyetujui pagu indikatif dan usulan tambahan ini. Kami juga akan menugaskan anggota PDI Perjuangan yang ada di Banggar DPR RI untuk memperjuangkan usulan tambahan anggaran TA 2025,” ucapnya. Senada dengan itu, Fraksi Golkar, Hetifah Sjaifudian, juga menyetujui anggaran pagu indikatif serta usulan anggaran tambahan sebesar Rp25 triliun. “Kami dari Fraksi Partai Golkar menyetujui pagu indikatif sebesar Rp83 triliun dan juga usulan tambahan yang akan kami minta kepada Banggar khususnya dari Fraksi Partai Golkar untuk memastikan tambahan sebesar Rp25 triliun ini bisa dipenuhi,” tutupnya yang turut diamine oleh perwakilan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhammad Kadafi. Salah satu sasaran anggaran pendidikan tahun 2025 menurut Khadafi semestinya juga ditujukan untuk menambah kapasitas penerima beasiswa. Dengan penambahan jumlah penduduk, ia menyarankan perlu adanya penambahan bantuan beasiswa sehingga semakin banyak masyarakat yang memiliki akses ke pendidikan.Sementara itu, dari Fraksi Demokrat, Bramantyo Suwondo juga menyampaikan persetujuannya terhadap peningkatan anggaran Kemendikbudristek Tahun 2025. Hal ini semata demi pembangunan mutu pendidikan Indonesia yang lebih baik di masa depan. "Kami harapkan pelaksanaan kegiatan Pagu Anggaran Kemendikbudristek dilaksanakan dengan baik sehingga menciptakan kesejahteraan dan kemajuan pesat dalam dunia pendidikan Indonesia," tutupnya.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiLaman: kemdikbud.go.idTwitter: twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram: instagram.com/kemdikbud.riFacebook: facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RI        Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id#MerdekaBelajar

siaran-pers-pembatik-dan-kihajar-stem-2024-bentuk-inovasi-pembelajaran-digital-sebagai-wujud-implementasi-kurikulum-merdeka

Riskiastri Prambandari Rachmawati, S.I.Kom., M.A.

Siaran Pers PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital Sebagai Wujud Implementasi Kurikulum Merdeka

Siaran PersKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiNomor: 241/sipers/A6/VI/2024PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital Sebagai Wujud Implementasi Kurikulum MerdekaJakarta, 13 Juni 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), kembali merilis Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM. Kedua aplikasi tersebut merupakan wadah bagi para guru dan siswa di Indonesia untuk bereksplorasi meningkatkan kemampuan TIK dalam memanfaatkan platform teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbduristek, sekaligus wujud implementasi Kurikulum Merdeka.“Perjalanan lima tahun Gerakan Merdeka Belajar telah menujukan betapa pentingnya peran teknologi dalam mendorong transformasi sistem pendidikan Indonesia. PembaTIK dan Kihajar STEM adalah dua contoh platform teknologi yang menjadi wadah bagi guru dan murid untuk meningkatkan kemampuan TIK, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ucap Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Televisi Edukasi, Kamis (13/6).Menteri Nadiem menambahkan, PembaTIK sejalan dengan konsep sekolah yang dicita-citakan, mengajak para pendidik untuk gemar belajar, melakukan refleksi, berkolaborasi, dan berbagi. Sementara itu, Kihajar STEM merupakan upaya untuk meningkatkan ketrampilan abad 21 yang meliputi kemampuan gotong royong, berkomunikasi dengan baik, dan berfikir kritis.“Melalui PembaTIK, kita akan melahirkan para Duta Teknologi yang siap menjadi inspirator praktik baik pemanfaatan platform teknologi untuk transformasi sistem pendidikan. Dan Kihajar STEM akan menumbuhkan bibit-bibit generasi Pelajar Pancasila yang berdaya saing global. Para Duta Teknologi dan Pelajar Pancasila adalah bekal Indonesia untuk melompat ke masa depan,” pungkasnya. Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka telah memberikan fleksibilitas dan berfokus pada materi esensial untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Untuk itu, penting menciptakan iklim sekolah yang nyaman, inklusif, dan berkebinekaan bagi peserta didik.“PembaTIK dan Kihajar STEM menjadi bagian dari inisiatif Merdeka Belajar untuk pendidik dan peserta didik yang berkesinambungan untuk membantu peningkatan layanan pendidikan secara berkelanjutan,” ujar Suharti.Suharti berharap, PembaTIK dan Kihajar STEM dapat melahirkan banyak inovasi pembelajaran yang baik dari peserta didik maupun pendidik. “Saya mengajak kepada para pendidik untuk dapat berpartisipasi pada PembaTIK, dan mendorong seluruh peserta didik untuk mengeksplorasi diri melalui Kihajar STEM,” pungkasnya.Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, menilai bahwa perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini harus dimanfaatkan untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. “Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi keharusan untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Kehadiran PembaTIK dan Kihajar STEM merupakan bentuk nyata Kemendikbudristek dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh Iwan.Senada dengan Dirjen Iwan, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, mendukung penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024. Ia menilai, untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas diperlukan sekolah yang tenaga pendidiknya reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi.“Sumber belajar yang tidak tersedia dapat dihadirkan melalui dukungan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM juga akan meningkatkan partisipasi pendidik dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), baik untuk pengembangan diri, mendukung kegiatan belajar mengajar, serta mencari dan berbagi inspirasi,” ungkap Nunuk.Nunuk menambahkan, PembaTIK juga memberikan gambaran kepada Dinas Pendidikan maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) mengenai inovasi pembelajaran digital yang dikembangkan oleh para pendidik. Sehingga memunculkan ide dan program taktis dalam meningkatkan pendidikan di daerah masing-masing. Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Kepala BLPT, Wibowo Mukti, mengatakan bahwa penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024 merupakan salah satu upaya akselerasi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan menuju sekolah yang di cita-citakan melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. “Inisiatif Merdeka Belajar hadir untuk memudahkan sekolah dalam menerapkan siklus peningkatan layanan teknologi,” ujarnya.Wibowo menambahkan, PembaTIK merupakan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi pendidik pada semua jenjang. Antuasime pendaftar PembaTIK selalu bertambah setiap tahunnya, pada tahun 2023 tercatat 79.529 peserta pendaftar serta menjadi bukti bahwa besarnya keinginan pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kompetensi diri di bidang TIK. “Kihajar STEM diselenggarakan sebagai upaya menstimulasi kemampuan peserta didik dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan berfikir kritis. Para peserta Kihajar STEM dari semua jenjang sekolah akan diasah untuk berfikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dalam pemecahan masalah dengan aspek STEM,” tutup Wibowo.Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat JenderalKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiLaman: kemdikbud.go.idTwitter: twitter.com/Kemdikbud_RIInstagram: instagram.com/kemdikbud.riFacebook: facebook.com/kemdikbud.riYoutube: KEMENDIKBUD RI        Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id#MerdekaBelajar

sejumlah-program-prioritas-kemendikbudristek-terimplementasi-dengan-baik-di-nusa-tenggara-barat

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Sejumlah Program Prioritas Kemendikbudristek Terimplementasi Dengan Baik Di Nusa Tenggara Barat

Lombok Timur, 24 April 2024 — Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan salah satu tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Untuk mewujudkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek terus berupaya mengoptimalkan implementasi gerakan Merdeka Belajar di seluruh satuan pendidikan Indonesia, salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)."NTB merupakan salah satu provinsi yang sudah mengimplementasikan Gerakan Merdeka Belajar dengan baik. Ke depan, perlu kolaborasi lebih lanjut dengan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk terus mengoptimalkan beberapa program prioritas Kemendikbudristek supaya warga satuan pendidikan dan proses pembelajaran dapat berjalan lebih maksimal lagi," ujar Dirjen GTK, Nunuk Suryani, dalam Dialog Inspiratif bersama Tenaga Kependidikan Kabupaten Lombok Timur di SD Negeri 1 Sembalun, Senin (22/4).Dirjen Nunuk menambahkan, komitmen Kemendikbudristek dalam pemajuan pendidikan sudah tertuang melalui sejumlah program prioritas, salah satunya adalah ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru. "Kami terus melakukan advokasi kepada para Pemerintah Daerah untuk dapat mengusulkan formasi yang banyak dalam seleksi ASN PPPK Guru. Hal itu kami lakukan agar kebutuhan tenaga pendidik di satuan pendidikan dapat terpenuhi sehingga pemerataan jumlah guru mampu meningkatkan kualitas dan pembelajaran di satuan pendidikan," ucapnya.Selanjutnya, Dirjen Nunuk berharap para guru yang sudah menjadi ASN PPPK dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengajar. "Kabupaten Lombok Timur merupakan daerah yang terbanyak memiliki Guru Penggerak di NTB. Untuk itu, mari manfaatkan Program Guru Penggerak maupun program lainnya guna menjadi guru yang profesional dan berintegritas," pungkas Nunuk.Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lombok Timur, Yulian Ugi Lusianto, mengatakan bahwa saat ini Kab. Lombok Timur memiliki 2.182 sekolah di bawah naungan Kemendikbudristek yang tersebar di 21 kecamatan. Adapun proses pembelajaran dari sekolah tersebut telah didukung oleh ASN Guru yang berjumlah 6.129 orang."Dengan kalkulasi yang dilakukan, Kab. Lombok Timur masih memiliki kekurangan ASN Guru sejumlah 3.424 orang. Untuk itu, kami terus berupaya untuk membuka formasi guru sebanyak-banyaknya setiap tahun, dari 234 Guru Penggerak yang ada, sudah 80% di antaranya telah kami angkat menjadi Kepala Sekolah," ungkap Yulian.Yulian berharap, semoga kerja sama yang dilakukan bersama Kemendikbudristek dapat terus berlanjut, sehingga lingkungan pembelajaran di Kab. Lombok Timur menjadi semakin baik dan mencetak banyak generasi bangsa menuju Indonesia emas 2045. Selain itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTB, Suka, mengatakan bahwa minat guru di NTB untuk menjadi Guru Penggerak sangatlah tinggi, hal itu terbukti dari banyaknya para guru yang mengikuti tes lebih dari satu kali. Selain itu, saat ini Guru Penggerak di NTB telah mencapai 2.733 guru, dan berpotensi bertambah 1.066 orang jika calon guru NTB tersebut lolos seleksi Guru Penggerak Angkatan 11.  “BGP Provinsi NTB telah membekali calon Guru Penggerak untuk menjadi pemimpin pada satuan pendidikan. Kami sampaikan kepada para peserta bahwa menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah itu adalah sebuah bonus, tujuan utama menjadi Guru Penggerak sejatinya adalah menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa,” ucap Suka. Dampak positif program prioritas Kemendikbudristek dirasakan oleh salah satu ASN PPPK Guru Kab. Lombok Timur, Hasrin. Menurutnya, setelah menjadi ASN PPPK Guru ia banyak mengalami perubahan yang siginifikan dalam hidup. Perubahan tersebut ia rasakan dari sektor finansial dan juga membuatnya semakin semangat dalam mengajar, guna mencerdaskan peserta didik di SD Negeri 1 Sembalun Timba Gading. Selain itu, dampak positif lainnya juga turut dirasakan oleh Lamela Sufiana, Guru SD Negeri 1 Sembalun Bumbung. Ia sangat bersyukur mendapatkan kesempatan menjadi ASN PPPK Guru dan merasakan kesejahteraan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. “Saya semakin fokus melaksanakan tugas sebagai guru serta akan berupaya meningkatkan ketrampilan dalam mengajar. Terima kasih untuk Kemendikbudristek yang telah memperhatikan dan terus meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Indonesia,” ucapnya.Senada dengan Hasrin dan Lamela, Supaidi, Guru SD Negeri 3 Sajang menuturkan bahwa program ASN PPPK Guru membuat kesejahteraan keluarganya bertambah. Hal tersebut membuatnya semangat untuk terus melakukan inovasi belajar bagi peserta didik. “ASN PPPK Guru harus menjadi teladan bagi warga di satuan pendidikan, sehingga para peserta didik dapat mencontoh praktik baik yang dilakukan dan mampu dipraktikkan dalam kehidupan sosialnya,” tutup Supaidi.