Berita

Publikasi - Berita

bekerja-sama-dengan-bgp-kalteng-pemerintah-kota-palangka-raya-mengadakan-lokakarya-sekolah-penggerak

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Bekerja sama dengan BGP Kalteng, Pemerintah Kota Palangka Raya Mengadakan Lokakarya Sekolah Penggerak

Dalam rangka mendukung program kementerian serta memperkuat pemahaman terhadap IKM, Pemerintah Kota Palangka Raya bekerja sama dengan BGP Kalteng mengadakan Lokakarya Sekolah Penggerak dengan tema Peningkatan Kapasitas Komite Pembelajaran Sekolah Penggerak. Kegiatan yang dilaksanankan pada tanggal 18 s.d 20 maret 2023 di hotel Luwansa Palangka Raya ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap Kurikulum Merdeka serta diimbaskan kepada sesama rekan guru dan kepala sekolah di Kota Palangka Raya.          Kegiatan yang dibuka kadisdik, dihadiri oleh Pengawas Pembina, Kepala Sekolah, Guru dari sekolah penggerak, serta perwakilan dari komunitas. Kepala BGP Kalteng dalam sambutannya sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Palangka Raya untuk meningkatkan mutu pendidikan, serta berharap kepada seluruh peserta agar hal baik yang sudah diterima ini dapat diimbaskan ke sekolah-sekolah lain, khususnya sekolah pelaksana IKM Mandiri.

cerita-ibu-guru-maria-debora-dari-ambon-menjadi-laskar-pendidikan-indonesia

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Cerita Ibu Guru Maria Debora dari Ambon: “Menjadi Laskar Pendidikan Indonesia”

Maria Debora Siagian merupakan salah satu guru di Indonesia yang punya pengalaman unik. Sejak kecil sudah terbiasa dengan kehidupan lintas budaya dan itu sangat membentuk kepribadiannya sebagai seorang guru. Ia lahir dan besar di Bengkulu, menjalani masa SD sampai SMA di Payakumbuh (Sumatra Barat), kuliah di Bengkulu (Provinsi Bengkulu), kemudian menjadi guru di Tanjung Balai (Sumatra Utara), Bogor (Jawa Barat), Tangerang Selatan (Provinsi Banten), dan sekarang Ambon (Provinsi Maluku). Tahun 2016 lalu, tiga bulan setelah lulus kuliah S1 Pendidikan Biologi, Universitas Bengkulu, Maria Debora mencoba mengajar di sebuah sekolah di Tanjung Balai, Sumatra Utara. Setahun berselang ia pindah ke sebuah SMA Swasta di Bogor dan mengajar di sana selama lebih-kurang 4 tahun (2017-2021). Di sekolah ini, awalnya ia mengajar biologi sebagai guru biasa, kemudian menjadi wali kelas, dan koordinator laboratorium. Tahun 2022, Maria kemudian mengambil pilihan yang awalnya berat, yakni berangkat ke Ambon untuk ikut bersama suami. Akhirnya, setelah memutuskan pindah ke pulau Maluku ini, ia mendapatkan kesempatan untuk membantu mengajar di sebuah SMP. Kemudian, sembari terus menyimak perkembangan program Kemendikbudristek melalui media sosial, ia membaca pengumuman Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan setelah mengikuti seleksi ia diterima untuk mengikuti program tersebut di  angkatan 1. Tekad Maria untuk menikmati peran sebagai guru biologi di SMA Ambon dan keseriusannya menjalani Program PPG Pra Jabatan sangat berkaitan dengan inspirasi dari guru-guru sekolahnya dahulu dan sangat didukung pengalaman lintas budaya yang dialaminya sejak kanak-kanak. Terinspirasi Guru Kreatif“Saya terinspirasi oleh Pak Agus, guru biologi sewaktu di SMP dulu,” ujar Maria ketika ditanya perihal motivasinya menjadi guru. Waktu itu Pak Agus menyelenggarakan pembelajaran di luar kelas, dengan konsep belajar sambil bermain. Dengan cara begitu, Pak Agus membuat murid mengerti istilah-istilah biologi. “Bahkan Pak Agus pernah membawa torso tengkorak ke lapangan sekolah,” kenangnya.Bagi Maria, kreativitas Pak Agus benar-benar suatu hal yang baru dan inspiratif. Ia mengaku bahwa apa yang ditunjukkan oleh guru biologinya itu membuatnya mencintai pelajaran biologi, bahkan ingin menjadi guru biologi. “Saya melihat ternyata profesi guru menyenangkan, bisa memposisikan diri sebagai orang tua, teman, dan motivator,” kata Maria. Ternyata, pengalaman Maria bertemu guru yang inspiratif berlanjut tatkala di bangku SMA. “Ada guru yang latar pendidikannya dari luar negeri dan sudah dipromosikan jadi dosen, namun ia tetap memilih jadi guru,” tutur Maria. Gurunya itu, ungkap Maria, ingin berbakti untuk daerahnya sendiri. “Guru saya itu mengatakan bahwa daerah sangat membutuhkan perubahan pendidikan. Menggunakan teknologi dan digitalisasi,” lanjut Maria. Pengalaman bertemu guru inspiratif semasa SMP dan SMA itu turut membentuk daya tahan dan daya juang Maria sebagai guru. Selain menginspirasinya untuk mempelajari biologi dan kemudian masuk ke jurusan Pendidikan Biologi ketika kuliah, pengalaman berharga itu juga tertanam dalam dirinya sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan sebagai guru, terutama ketika sudah pindah ke Ambon.Setiap Murid Istimewa, Guru Terus Berkarya “Bagi saya, menjadi guru sama dengan berkarya, karena setiap murid selalu istimewa,” demikian yang dikatakan Maria terkait refleksinya setelah mencoba menjadi guru di sekolah yang tak hanya beda kondisi, tetapi juga fasilitasnya. Pada mulanya, ketika pindah ke Ambon, Maria mengaku bahwa hal itu relatif tidak mudah, apalagi harus dengan meninggalkan sekolah di Bogor yang sudah sangat nyaman baginya. Namun, ketika pilihan untuk pindah itu tetap harus diambil, “Saya tetap ingin berkarya di Ambon,” ungkapnya, “bagi saya menjadi guru adalah berkarya,” lanjutnya. Tak dapat dipungkiri, tantangan pertama yang dihadapi Maria di Ambon adalah soal sarana dan prasarana. Sebagai guru yang sebelumnya sudah empat tahun mengajar di sekolah dengan fasilitas yang sangat lengkap, kondisi ini tidak menyurutkan semangat Maria. Seperti dedikasi guru-guru sekolahnya dahulu, Maria beradaptasi lebih cepat dan mencoba melakukan hal kreatif. “Saya bisa mengajar dengan peralatan sederhana, yang penting tujuannya tetap tercapai. Ada penerapan teknologi, tapi hanya bisa berkelompok. Akan tetapi, juga ada pembuatan media ajar dari karton dan perkakas yang sudah tidak digunakan,” jelasnya. Bahkan ketika dihadapkan pada persoalan pendapatan, Maria dengan sangat tenang dan yakin berkata, “Meskipun dengan pendapatan yang tidak sebanding, saya tetap mau menjadi guru.”Bagi Maria, dengan menjadikan profesi mengajar sama halnya dengan berkarya, maka dengan begitu ia akan selalu punya motivasi untuk menggali keunikan setiap siswa. “Baik murid-murid di Bogor maupun Ambon sama-sama istimewa dan memiliki potensi, asalkan guru bisa melihat celah-celah agar pembelajaran menarik,” ia menjelaskan.  “Ambon terkenal dengan suara emas. Anak-anak murid saya suaranya bagus. Saya mengetahuinya ketika saya terapkan ice breaking,” ungkap Maria dengan antusias. Pengalaman Menjadi Mahasiswa PPG PrajabatanKetika pertama kali membaca pengumuman Program PPG Prajabatan, Maria mengatakan bahwa saat itu ia mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri sebagai guru. “Faktor lain saya kesampingkan, bertekad bulat untuk mendaftar PPG Prajabatan di Ambon,” katanya. Ia meyakini bahwa PPG Prajabatan adalah wadah pemerintah untuk mencetak atau menjadikan lulusan pendidikan menjadi profesional. Tepat sekali dengan posisinya yang masih menjadi guru bantu. Tanpa berpikir lama, ia merasa bahwa inilah waktu yang tepat untuk mewujudkan cita-cita menjadi guru profesional. Dan melalui PPG Prajabatan, ia bisa mendapatkan legalitasnya. “PPG Prajabatan sangat tepat untuk saya. Kalau melalui PPG Dalam Jabatan (Daljab) harus menunggu proses yang lama,” ungkapnya. Selain itu, bagi Maria, membangun karir sebagai guru di daerah kepulauan seperti Ambon membuka wawasan baru baginya. Melalui PPG Prajabatan, ia mendapatkan pendidikan kepulauan. “Baru-baru ini pengabdian masyarakat (program dari dosen kampus dan mahasiswa lainnya) ke pulau Kairatu. Kami naik kapal feri dan kemudian naik angkot. Di sana, saya mengajar di SMP 1 Kairatu,” cerita Maria. Program PPG Prajabatan juga membuat Maria mengenal Kurikulum Merdeka. Sebelumnya ia mengajar dengan Kurikulum 2023. Kini, ia ia bisa menerapkan Kurikulum Merdeka sekaligus menjadi menjadi pengembangan diri baginya. Ia juga mengatakan bahwa saat itu ia jadi tahu bahwa di Kurikulum Merdeka ada pembelajaran berdiferensiasi. “Di Kurikulum Merdeka, jika ada buku teks tidak sesuai dengan kondisi di kelas, guru diberi wadah untuk kreatif, inovatif, dan berpikir kritis,” ungka Maria. Pengalaman seperti itu benar-benar ditemukannya di Ambon. Ketika acuan di buku untuk mengamati buah strawberry, sedangkan murid-muridnya banyak yang tak tahu dan belum pernah melihat buah itu. Saat itulah guru mesti melakukan kontekstualisasi materi ajar ke dalam lingkungan para murid. Selain itu, selama menjadi mahasiswa PPG Prajabatan, Maria pernah mendapatkan materi perihal ketidakmungkinan manusia saat ini untuk menolak digitalisasi. Ia mengakui bahwa materi tersebut benar-benar menjadi tantangan baginya, terutama untuk menerapkannya di kelas. Untuk mendukung pembelajarannya, Maria kemudian membuat video, power point, serta animasi sistem biologi. “Ketika tidak ada mikroskop di sekolah, saya langsung mencari video mikroskop di internet dan saya tampilkan di depan kelas melalui infocus. Saya ingin ajarkan ke murid bahwa kalau sarana prasarana yang terbatas bukanlah hambatan untuk belajar, termasuk bagi yang berminat dalam bidang biologi,” jelasnya. Pesan untuk Calon Guru LainnyaMeskipun baru mulai menjadi guru sejak tahun 2016, Maria tetap ingin membagikan pengalaman dan semangatnya pada siapa saja yang juga ingin mendedikasikan diri sebagai guru. Apalagi, Maria adalah salah satu guru yang memang sejak kanak-kanak sudah bertekad kuat dan terus menjaga semangatnya untuk menjadi guru. “Bagi teman-teman lulusan FKIP ataupun Keguruan, yang baru lulus maupun yang sudah pernah mengajar. Guru adalah profesi yang tidak hanya mengajar namun juga membimbing dan menjadi orangtua kedua bagi anak-anak. Bagi teman-teman di luar sana, jadilah laskar-laskar pendidikan Indonesia, kalau bukan dari kita siapa lagi,” demikian kata Maria.Maria berpesan kepada guru muda lainnya bahwa PPG Prajabatan akan membentuk para guru generasi muda menjadi guru-guru profesional yang punya manajemen waktu dan dapat melihat situasi yang ada. Ia juga meyakinkan para guru muda di penjuru Indonesia agar tidak khawatir untuk mengikuti PPG Prajabatan, karena sesuai pengalamannya yaitu program PPG Prajabatan sudah disiapkan dengan konsep-konsep pendidikan yang berharga. “Jangan sia-siakan kesempatan yang tidak datang dua kali, oleh sebab itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kapan lagi ada perubahan, jangan sampai teknologi semakin maju tapi pendidikan semakin menurun,” tutupnya.

3043-pelamar-tetap-jadi-prioritas-1-p1-pada-seleksi-guru-asn-pppk-tahun-2023-dan-tidak-perlu-tes

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

3.043 Pelamar Tetap Jadi Prioritas 1 (P1) pada Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2023 dan Tidak Perlu Tes

Jakarta, 14 Maret 2023 – Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) yang terdiri dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan hasil seleksi PPPK tahun 2022 untuk jabatan fungsional guru pada Kamis, 9 Maret 2023. Sebanyak lebih dari 250.300 guru lulus seleksi dan mendapatkan penempatan. Pada tahun sebelumnya terdapat lebih dari 300.000 yang telah mendapatkan penempatan. Dengan demikian sudah ada lebih dari 550.000 guru honorer yang telah menjadi Guru ASN PPPK.Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam keterangannya mengucapkan selamat bagi para peserta yang lulus seleksi dan berharap berita baik ini dapat mendorong semangat bagi para guru untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi pendidikan Indonesia. “Kami turut berbahagia atas kelulusan Ibu/ Bapak guru. Selamat kepada para peserta seleksi yang lulus seleksi. Semoga dengan diterimanya menjadi ASN PPPK, semangat ibu-bapak bertambah untuk pendidikan terbaik bagi anak-anak bangsa,” ungkap Nunuk di Jakarta, pada Selasa (14/3).Empat Poin Penting Pelamar P1 yang Belum Dapat Penempatan Nunuk juga menjelaskan bahwa 3.043 pelamar P1 yang tahun ini belum berkesempatan mendapatkan penempatan berdasarkan surat pengumuman Dirjen GTK adalah bagian dari proses yang sesuai aturan, yakni proses sanggah dalam seleksi dimana ada 3.043 pelamar P1 lain yang memiliki kriteria-kriteria penilaian yang lebih baik untuk mendapatkan penempatan tersebut. "Ada empat poin penting yang perlu dipahami. Pertama, pembatalan yang terjadi adalah bagian dari proses sanggah dalam seleksi. Pada dasarnya yang dibatalkan hanya penempatan bukan kelulusannya. Kedua, para pelamar tersebut tetap berstatus P1. Artinya, tetap kami prioritaskan menjadi ASN PPPK. Ketiga, para pelamar tersebut akan otomatis diikutsertakan dalam proses seleksi tahun 2023 dengan menggunakan status P1. Keempat, pelamar tersebut tidak akan tergeser dari sekolah induknya," jelas Nunuk.Lebih lanjut Nunuk memberikan semangat bagi para pelamar yang belum mendapatkan penempatan tersebut. “Kepada 3.043 pelamar P1 yang akhirnya tidak mendapatkan penempatan, tidak perlu khawatir, Ibu dan Bapak tidak perlu mengikuti tes kembali dan tinggal menunggu penempatan oleh pemerintah daerah masingmasing pada tahun 2023 ini.” Dirjen GTK Kemendikbudristek turut mendorong pemerintah daerah agar bersama memiliki komitmen yang tinggi dan berpartisipasi aktif. “Kami menghimbau pemerintah daerah yang belum mengajukan formasi sesuai kebutuhan guru, untuk mengajukan formasi. Kita semua ingin para guru mendapatkan penempatan formasi sesuai kebutuhan daerah dan memperoleh pendapatan yang layak.” tutup Nunuk.

rapat-koordinasi-teknis-program-sekolah-penggerak-dan-program-pendidikan-guru-penggerak-tahun-2023

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Rapat Koordinasi Teknis Program Sekolah Penggerak dan Program Pendidikan Guru Penggerak Tahun 2023

Dalam rangka mensinergikan Program Sekolah Penggerak dan Program Pendidikan Guru Penggerak dengan pihak-pihak yang terlibat dalam program tersebut, BGP Kalteng menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Program Sekolah Penggerak dan Program Pendidikan Guru Penggerak Tahun 2023 di hotel Aquarius, Palangka Raya. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 2 s.d. 4 Maret 2023 ini mengundang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Tengah dan seluruh kepala dinas pendidikan kab/kota, kepala bidang/kepala seksi GTK dinas pendidikan kab/kota, perwakilan pengawas tiap jenjang pendidikan, Fasilitator PSP, dan Koordinator Pengajar Praktik yang melaksanakan program PSP dan PGP. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan masing-masing wilayah menandatangani Nota Kesepahaman untuk Mendukung Program Prioritas, seperti Program Sekolah Penggerak dan Program Guru Penggerak serta Implementasi Kurikulum Merdeka. Diharapkan melalui penandatanganan MoU tersebut, pihak BGP Kalteng dan Dinas Pendidikan dapat terus berkolaborasi untuk menyukseskan program utama Kemdikbudristek.

lokakarya-pengawas-fasilitasi-kebutuhan-belajar-dan-berbagi-praktik-baik-satuan-pendidikan-program-sekolah-penggerak-angkatan-1-tahun-kedua-tahun-2023

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Lokakarya Pengawas: Fasilitasi Kebutuhan Belajar dan Berbagi Praktik Baik Satuan Pendidikan Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Kedua Tahun 2023

Keterlibatan pengawas sekolah dalam membina satuan pendidikannya sangatlah penting dalam rangka untuk memajukan kualitas pendidikan. Dalam rangka mendukung hal tersebut, BGP Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Pengawas : Fasilitasi Kebutuhan Belajar dan Berbagi Praktik Baik Satuan Pendidikan Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Kedua Tahun 2023 di kabupaten/kota pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Kedua.         Kegiatan yang dihadiri oleh pengawas sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak ini bertujuan agar pengawas sekolah mampu merencanakan program pendampingan kepala sekolah dalam memfasilitasi kebutuhan belajar guru dan berbagi praktik baik secara berkala.

orientasi-pendampingan-program-sekolah-penggerak-angkatan-1-tahun-kedua-dan-angkatan-2-tahun-pertama-tahun-2023

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Orientasi Pendampingan Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Kedua dan Angkatan 2 Tahun Pertama Tahun 2023

Dalam rangka untuk merefleksikan dan mensinergikan Program Sekolah Penggerak Tahun 2023 di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan Orientasi Pendampingan Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun Kedua di 4 kabupaten yaitu, Kapuas, Murung Raya, Gunung Mas dan Barito Utara pada tanggal 22 Februari 2023, dan Orientasi Pendampingan Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 Tahun Pertama di 7 kabupaten/kota yaitu, Kapuas, Murung Raya, Gunung Mas, Barito Utara, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat dan kota Palangka Raya pada tanggal 24 Februari 2023.      Kegiatan yang diadakan 1 hari di masing-masing wilayah kabupaten/kota ini mengundang seluruh kepala sekolah, perwakilan guru dan pengawas sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak di Provinsi Kalimantan Tengah. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk menyatukan dan menyelaraskan kegiatan-kegiatan PSP di tahun 2023 antara Fasilitator, Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas pelaksana Program Sekolah Penggerak.

webinar-optimalisasi-platform-merdeka-mengajar-pmm-dan-pembekalan-penyusunan-program-komunitas-belajar-penggerak-komunitas-kabupaten-dan-kota

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Webinar Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Pembekalan Penyusunan Program Komunitas Belajar Penggerak Komunitas Kabupaten dan Kota

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar dan menyusun program komunitas belajar, Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan Webinar Optimalisasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Pembekalan Penyusunan Program Komunitas Belajar Penggerak Komunitas Kabupaten dan Kota secara daring pada tanggal 16 Februari 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 323 peserta dari unsur Guru dan Komunitas Belajar di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun narasumber dari kegiatan ini:1. Tuti Alawiyah, S.I.Kom, M.Si dari Pusdatin Kemdikbudristek;2. Dahliani, S.Pd. dari BGP Provinsi Kalimantan Selatan;3. Fitria Yunita, S.Pd.I - Guru SMPN 1 Muara Teweh;4. Wiwi Indah Sari, S.Pd.I - Guru SMPN 2 Muara Teweh.Diharapkan melalui kegiatan ini, angka partisipasi guru dalam menggunakan platform Merdeka Mengajar semakin meningkat dan komunitas belajar bisa menyusun Program Kerja Komunitas Belajar di Kalimantan Tengah yang relevan dengan kondisi wilayah masing-masing dalam rangka untuk mendampingi sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolahnya.

rencana-kerja-tahunan-rkt-tahun-2023

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2023

"Failing To Plan is Planning To Fail."Dalam rangka menyukseskan dan menyelaraskan program kegiatan tahun 2023, BGP Provinsi Kalteng melaksanakan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2023 di hotel Aquarius Boutique Hotel. Dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 2 s.d. 4 Februari 2023, BGP Kalteng mengundang narasumber dari DJPb Kemenkeu Provinsi Kalimantan Tengah, KPPN Palangka Raya, Kantor Pajak Palangka Raya, Disnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah, Polda Kalimantan Tengah dan Tim Pokja Program PSP, PGP dan IKM BGP Provinsi Kalteng.Dalam kesempatan tersebut juga, BGP Provinsi Kalteng memberikan penghargaan kepada 1 orang PNS dan 1 orang PPNPN yang mempunyai nilai disipilin yang tinggi. Diharapkan melalui penghargaan ini menjadi motivasi bagi pegawai yang lain untuk bekerja dengan disiplin dan tepat waktu.

bgp-kalteng-melaksanakan-lokakarya-1-angkatan-7-program-pendidikan-guru-penggerak-serentak-di-7-kabupatenkota

Muhammad Fikri Aminuddin, S.Kom.

BGP Kalteng Melaksanakan Lokakarya 1 Angkatan 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Serentak di 7 Kabupaten/Kota

Sabtu, 21 Januari 2023, Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kalimantan Tengah kembali melaksanakan kegiatan lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) secara serentak di 7 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan tersebut, antara lain:1. Kota Palangka Raya2. Kabupaten Katingan3. Kabupaten Kapuas4. Kabupaten Barito Timur5. Kabupaten kotawaringin Timur6. Kabupaten Kotawaringin Barat7. Kabupaten SeruyanBerkolaborasi dengan dinas pendidikan masing-masing wilayah, kegiatan yang dilaksanakan selama 1 hari ini mengambil tema "Pengembangan Komunitas Praktisi".  Adapun aktivitas selama lokakarya adalah kepemimpinan dalam diri (aktivitas untuk menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah), melakukan diskusi komunitas praktisi, komunitas praktisi sekelilingku (mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi), peran guru penggerak dalam menggerakkan komunitas praktisi, dan menggerakkan komunitas praktisi.            Diharapkan setelah kegiatan ini, Calon Guru Penggerak yang hadir bisa mengembangkan komunitas praktisi di lingkungan sekolahnya masing-masing sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah.