Berita

Publikasi - Berita

Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa di Tengah Keterbatasan Sapras

Ditulis oleh fasilitator Sekolah Penggerak: Dr. Rusnanie, M.Pd.

(Tulisan refleksi/renungan setelah selesai kunjungan di SDN 1 Tumbang Tilap, sebagai bentuk Apresiasiku untuk SDN 1 Tumbang Tilap)

Dalam kondisi keterbatasan sarana dan prasarana (sapras), mutu pembelajaran masih tetap bisa meningkat dengan beberapa langkah yang dapat dilakukan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di tengah keterbatasan sapras:

Memanfaatkan teknologi yang ada: Dalam era digital saat ini, teknologi dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan perangkat lunak, aplikasi, atau platform pembelajaran online yang dapat digunakan untuk memberikan materi, tugas, dan komunikasi antara guru dan siswa. Meskipun mungkin tidak ada akses yang lengkap terhadap perangkat teknologi, namun dengan memanfaatkan apa yang telah ada, mutu pembelajaran bisa ditingkatkan.

Mengoptimalkan penggunaan sapras yang tersedia: Meskipun keterbatasan, tetaplah mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Misalnya, jika ada ruang kelas yang ternyata memiliki projektor yang jarang digunakan, maka bisa dimanfaatkan untuk menampilkan materi visual atau film pendukung dalam pembelajaran.

Membuat sistem rotasi: Jika jumlah sapras terbatas di kelas, guru dapat membuat jadwal atau sistem rotasi penggunaan sapras tersebut. Hal ini bertujuan agar semua siswa dapat merasakan manfaat dan pengalaman menggunakan sapras yang ada.

Mengoptimalkan interaksi dan keterlibatan siswa: Meskipun sarana pembelajaran terbatas, guru tetap bisa meningkatkan mutu pembelajaran dengan memfokuskan pada interaksi dan keterlibatan siswa. Guru dapat menggunakan metode-metode aktif dan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan simulasi. Dengan cara ini, proses pembelajaran tetap dapat berjalan efektif dan mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.

Melakukan kolaborasi antar guru: Guru-guru dapat saling berbagi pengalaman dan ide dalam mengatasi keterbatasan sapras. Dengan melakukan kolaborasi, guru dapat saling memberikan saran, tips, dan trik dalam memaksimalkan penggunaan sapras yang ada di sekolah. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu pembelajaran.

Melibatkan orang tua siswa: Orang tua juga bisa dilibatkan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di tengah keterbatasan sapras. Guru dapat mengajak orang tua untuk memberikan masukan atau berbagi pengalaman mereka sendiri dalam memaksimalkan pembelajaran di rumah. Orang tua juga dapat membantu guru dalam mendapatkan perlengkapan tambahan yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, mutu pembelajaran masih bisa meningkat meskipun dalam kondisi keterbatasan sapras. Semua pihak terkait, baik guru, siswa, maupun orang tua, perlu bekerja sama untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan bermutu.

Apa yang saya tuliskan di atas hampir 90 persen sudah dilakukan oleh SDN 1 Tumbang Tilap.



0 Komentar